Open Source Garuda


Sistem Operasi Open Source Garuda
karya anak bangsa

download OS GARUDA Review Garuda OS, Sistem Operasi Open Source karya anak bangsa

Disaat gempuran keluarga Windows sebagai sistem operasi paling banyak dipakai,  bangsa Indonesia patut bangga, karena disaat himpitan itu, muncul suatu sistem operasi Garuda OS. Sebuah masterpiece dari para pengembang linux tanah air.
Tentang Garuda OS
GARUDA adalah sistem operasi (OS) legal berbasis sistem terbuka (Open Source) kreasi dari pengembang lokal. GARUDA menggunakan desktop modern yang menawan dan sangat mudah dipergunakan, bahkan oleh para pengguna yang sudah terbiasa dengan Windows.
GARUDA juga sangat aman dari gangguan virus komputer, stabilitasnya tinggi, disertai dengan dukungan bahasa Indonesia dan dilengkapi dengan banyak program legal dari berbagai macam kategori.
Selain itu, GARUDA bisa diperoleh secara bebas tanpa harus mengeluarkan biaya untuk pembelian lisensi, namun tetap dengan mengutamakan kualitas.
GARUDA adalah sistem operasi legal yang bisa dipergunakan oleh siapa saja. Dengan GARUDA, kini para pengguna komputer di Indonesia tidak perlu lagi menggunakan software bajakan.
GARUDA : Terbuka
GARUDA dibangun berbasiskan pada sistem terbuka (Open Source). Dengan keterbukaan ini, para pengguna komputer akan merasa aman karena tidak perlu terus tergantung pada sistem tertutup (Closed Source / Proprietary). Bahkan jika suatu saat pengembangan suatu program berhenti, data yang dibuat dengan sistem terbuka tetap akan bisa diakses. Ini berbeda halnya jika pengembangnya menggunakan sistem tertutup, pengguna tidak akan dapat mengakses dokumennya lagi jika pengembangnya berhenti.
GARUDA : Lokal
GARUDA dikembangkan oleh para pengembang lokal dari GarudaONE.com. GARUDA juga telah mendukung penggunaan bahasa Indonesia didalam sistemnya.
Garuda : Modern
GARUDA menggunakan desktop terkini yang modern dan telah berbasis 3D (tiga dimensi) untuk memberikan kenyamanan dan kecepatan dalam berkomputer. GARUDA : Mudah GARUDA menggunakan tampilan serba grafis sehingga sangat mudah untuk dipergunakan, bahkan sekalipun oleh anak kecil, orang tua ataupun mereka yang belum pernah menggunakan komputer sama sekali.
GARUDA : Aman
GARUDA relatif sangat aman dari gangguan virus komputer. Sistem keamanan yang sangat kuat membuat GARUDA susah ditembus oleh virus-virus komputer.
GARUDA : Stabil
GARUDA diturunkan dari sistem operasi keluarga UNIX yang mengutamakan stabilitas dan keamanan dalam berkomputer.
GARUDA : Lengkap
GARUDA disertai dengan banyak program legal dan berkualitas dari berbagai macam kategori, mulai dari Office, Internet, Graphic, Audio, Video, 3D, Edukasi, Game, dan lain-lain.
GARUDA : Bebas
GARUDA bisa diperoleh secara bebas, baik menggunakan jalur unduh ataupun pesan kirim. Pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya lisensi untuk menggunakan GARUDA.
GARUDA : Hemat
GARUDA adalah sistem operasi yang sudah diperlengkapi dengan berbagai macam program aplikasi legal. Dengan GARUDA, pengguna komputer tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk pembelian program aplikasi. Dengan demikian Indonesia akan bisa menghemat triliunan devisa dari belanja software komputer.
Fitur Garuda OS
  • Inti (kernel) sistem operasi : 2.6.38
  • Desktop : KDE 4.6
  • Dukungan driver Nvidia + ATI
  • Dukungan Wireless untuk berbagai perangkat jaringan
  • Dukungan perangkat printer lokal ataupun jaringan
  • Dukungan banyak format populer multimedia (flv, mp4, avi, mov, mpg, mp3, wma, wav, ogg, dll …)
  • Dukungan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta lebih dari 60 bahasa dunia lainnya (Jepang, Arab, Korea, India, Cina, dll…)
  • Dukungan untuk instalasi berbagai macam program aplikasi dan game (online) berbasis Windows
  • Dukungan untuk berbagai macam dokumen dari program populer berbasis Windows (seperti MS Office, Photoshop, CorelDraw, AutoCAD, dll)

Minimal Requiremnet
  • Processor : Intel Atom; Intel atau AMD sekelas Pentium IV atau lebih
  • Memory : RAM minimum 512 MB, rekomendasi 1 GB.
  • Hard disk : minimum 9 GB, rekomendasi 20 GB atau lebih jika ingin menginstal program lain
  • Video card : nVidia, ATI, Intel, SiS, Matrox, VIA, dll
  • Sound card : Sound Blaster, kartu AC97 atau HDA
APLIKASI Perkantoran
2 300x188 Review Garuda OS, Sistem Operasi Open Source karya anak bangsa
  • LibreOffice – disertai kumpulan ribuan clipart, kompatibel dengan MS Office dan mendukung format dokumen SNI (Standar Nasional Indonesia)
  • Scribus – desktop publishing (pengganti Adobe InDesign, Page Maker)
  • Dia – diagram / flowchart (pengganti MS Visio)
  • Planner – manajemen proyek (pengganti MS Project)
  • MoneyManager, KMyMoney – program keuangan (pengganti MYOB, MS
  • Money, Quicken)
  • Kontact – Personal Information Manager / PIM
  • Okular – universal document viewer
  • dan lain-lain
Internet
3 Review Garuda OS, Sistem Operasi Open Source karya anak bangsa
  • Mozilla Firefox 4.0, Chromium, Opera – web browser (pengganti Internet Explorer)
  • Mozilla Thunderbird – program email (pengganti MS Outlook)
  • FileZilla – upload download / FTP
  • kTorrent – program bittorrent
  • DropBox – Online Storage Program (free 2 Gb)
  • Choqok, Qwit, BuzzBird – aplikasi microblogging
  • Google Earth – penjelajah dunia
  • Skype – video conference / VOIP
  • Gyachi, Pidgin – Internet messenger
  • xChat – program chatting / IRC
  • Kompozer, Bluefish – web / html editor (pengganti Dreamweaver)
  • Miro – Internet TV



Multimedia
4 Review Garuda OS, Sistem Operasi Open Source karya anak bangsa
  • Graphic: GIMP – editor gambar bitmap (pengganti Adobe Photoshop) Inkscape – editor gambar vektor (pengganti CorelDraw) kSnapshot – penangkap gambar layar Digikam – pengelola foto digital Gwenview – Photo Viewing Client
  • Audio: Amarok – audio player + Internet radio Audacity – audio editor
  • Video: Kaffeine – video / movie player TVtime – television viewer Cinelerra, Avidemux – video editor
  • Animasi: Blender – Animasi 3D Synfig, Pencil – Animasi 2D
  • AllinOne: XBMC – multimedia studio






Edukasi
5 Review Garuda OS, Sistem Operasi Open Source karya anak bangsa
  • Matematika – aljabar, geometri, plotter, pecahan
  • Bahasa – Inggris, Jepang, permainan bahasa
  • Geografi – atlas dunia, planetarium, kuis
  • Kimia – tabel periodik
  • LogikaPemrograman
Tools and Game
6 Review Garuda OS, Sistem Operasi Open Source karya anak bangsa
  • Ark – program kompres file (pengganti Winzip, WinRar)
  • K3b – pembakar CD/DVD (pengganti Nero)
  • Dolphin – file manager
  • Cairo Dock – Mac OS menu dock
  • Mahjong, Tetris, Rubik, Billiard, Pinball, BlockOut, Sudoku, Reversi
  • Solitaire, Heart, Domino, Poker, Backgammon, Chess, Scrabble
  • Frozen Bubble, Flight Simulator, Tron, Karaoke
  • City Simulation, Fighter, Racing, Tremulous FPS
  • DJL, Play on Linux, Autodownloader – game manager / downloader
Sebuah buah karya yang luar biasa dari bangsa Indonesia, sistem operasi yang bebas tanpa bayar. Dengan kemampuan yang tak kalah dengan sistem operasi berbayar. Dengan banyak sekali manfaat dan kelebihan sistem operasi ini yang telah dideskripsikan diatas, maka kewajiban untuk mencoba karya ini adalah mutlak bagi perkembangan merah putih

Penelitian Tindakan Kelas

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


A.PENDAHULUAN
Kegiatan penelitian menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yang profesional. Namun kenyataaan yang ada , guru jarang melakukan kegiatan yang satu ini. Bermacam alasan disampaikan seperti : kurang memiliki kemampuan meneliti/kurang pengalaman, keterbatasan waktu karena penelitian sering kali harus meninggalkan jam mengajar, penelitian membutuhkan dana yang besar, dan sebagainya. Kenyataan diatas rupanya menjadikan perhatian, sehingga akhirnya diciptakanlah formulasi penelitian yang sesuai untuk guru yakni Classroom Action Research atau yang lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tersebut merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research) yang mempertemukan antara pendekatan eksperimental dalam ilmu sosial dengan program tindakan sosial untuk memecahkan isu-isu pokok yang berkembang dimasyarakat. Esensi penelitian tindakan terletak pada adanya tindakan dalam situasi alami untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis atau meningkatkan kualitas praktis (Nurul, 2003 : 54).

Penelitian tindakan menutrut Kemmis (1994) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan merupakan suatu bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan itu sendiri serta situasi dimana pekerjaaan tersebut dilakukan. Sedangkan menurut Kurt Lewin penelitian tindakan merupakan suatu rangkaian langkah(a spiral steps) dimana setiap rangkaian langkah terdiri empat tahap seperti; perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. Selanjutnya Natawijaya dkk mengemukakan bahwa penelitian tindakan merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan , yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, dalam memperdalam pemahaman tindakan-tindakan yang dilakukannya itu serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas merupakan studi sistematis terhadap praktek pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tersebut.
B.TUJUAN PENELITIAN KELAS
  1. PTK merupakan upaya perbaikan, peningkatan dan perubahan kearah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah dalam praktek pembelajaran secara berkesinambungan.
  2. PTK merupakan salah satu langkah strategis guru untuk meningkatkan layanan kependidikan secara keseluruhan.
  3. PTK sebagai sarana pengembangan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi permasalahan pembelajaran yang dihadapi di kelas.
  4. PTK merupakan salah satu sarana untuk menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru.
C. KARAKTERISTIK PTK
Dibandingkan penelitian lain, penelitian tindakan kelas memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya, yakni:
  1. Situasional, artinya kegiatan PTK berangkat dari permasalahan yang terjadi dalam tugas sehari-hari oleh guru sebagai pengelola program pembelajaran di kelas.
  2. kontekstual, artinya upaya pemecahan masalah baik yang berupa model atau prosedur tindakan tidak terlepas dari konteks (sosial,politik,budaya) dimana proses pembelajaran tersebut berlangsung.
  3. Kolaboratif, artinya PTK dilakukan dengan beberapa guru/teman sejawat baik di lingkungan sekolah maupun dilingkungan profesi(KKG/MGMP).
  4. Self-reflektive dan self-evaluative, dimana pelaksana dan pelaku tindakan melakukan refleksi da evaluasi diri terhadap hasil/perubahan yang dicapai, karena PTK memiliki langkah-langkah dalam suatu daur/siklus mulai : perencanaan,tindakan , pengamatan dan refleksi.
  5. Fleksibel, dalam arti PTK memberikan sedikit kelonggaran dalam pelaksanaan tanpa melanggar kaidah metodologi ilmiah. Contoh satu kelas yang di ajar sendiri.
D. PROSDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Prosedur pelakasanaan PTK mencakup : (1). Penetapan fokus masalah penelitian, (2). Perencanaan tindakan, (3). Pelaksanaan tindakan dan observasi, (4). Analisis dan refleksi, (5). Perencanaan dan tindak lanjut.
1. Penetapan fokus masalah penelitian
a. Ketika guru sedang atau telah melaksanakan pembelajaran, pasti pernah terbersit perasaan tidak puas terhadap praktek pembelajaran yang dilakukannya, bahwa masih ada sisi-sisi kelemahan dalam implementasi pembelajarannya
b. Identufikasi masalah
Bertolak dari adanya masalah maka guru dapat mengidentifikasi permasalahan, seperti misalnya:
o Hasil rata-rata nilai geografi rendah.
o Rendahnya minat siswa terhadap pelajaran geografi
o Kurang adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam roses pembelajaran
o Kurangnya pemanfaatan media/alat peraga.
c.Perumusan masalah
Dari beberapa permasalahan yang timbul, perlu dilakukan pemilahan masalah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
o Masalah tersebut menunjukkan kesenjangan antara fakta/teori dengan kondisi ideal yang sebenaranya yang dihsdspi guru dalamproses pembelajaran.
o Adanya kemungkinan dicarikan solusinya melalui tindakan yang konkrit yang dapat dilakukan guru jangan memilih masalah yang berada diluar kemampuan/kekuasaan guru untuk mengatasinya.
o Masalah tersebut memungkinkan dicari faktor yang menimbulkannya yang dapat digunakan sebagai landasan untuk merumuslkan alternatif pemecahannya.
o Pilih permasalahan yang dirasa penting serta melibatkan guru dalam aktivitas yang diprogramkan sekolah.
o Tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas.
o Kaitksn PTK dengan prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah.
Selanjutnya setelah menetapkan fokus permasalahan, maka perlu merumuskannya secara lebih jelas, spesifik dan operasional, yang akan membuka peluang guru untuk menetapkan tindakan perbaikan yang diperlukan.
Contoh perumusan masalah :
Apakah dengan menampilakan model peta dari yang sederhana sampai yang lengkap dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar geografi?
2. Perencanaan Tindakan
Berbeda dengan hipotesis penelitian tindakan umumnya, hipotesis tindakan yang dilakukan dalam PTK merupakan suatu solusi yang diharapkan dapat memecahkan masalah yang diteliti. Menurut Soedarsono (1997) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan, yakni :
o Alternatif tindakan dirumuskan berdasarkan hasil kajian sehingga mempunyai landasan yang mantap secara teoritis atau konseptual.
o Alternatif tindakan perlu dipertimbangkan, dikaji ulang baik dari segi relevansinya dengan tujuan, bentuk tindakan dan prosedurnya, kepraktisan dan optimalisasi hasil serta cara penilaiannya.
o Pilih alternatif tindakan yang dinilai paling menjanjikan hasil yang optimal namun tetap dalam jangkauan kemampuan guru sesuai situasi dan kondisi sekolah.
o Tentukan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan serta cara-cara untuk mengetahui hasilnya.
o Tentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan guna membuktikan bahwa telah terjadi perubahan, perbaikan atau peningkatan meyakinkan.
Untuk merumuskan tindakan, peneliti dapat melakukan kajian terhadap :
• Teori pembelajaran danpendidikan
• Hasil penelitian yang relevan
• Hasil diskusi dengan rekan sejawat maupun pihak lain.
Contoh:
Dengan mengoptimalkan penggunaan model-model peta dalam proses pembelajaran terdapat peningkatan minat siswa kelas IA dalam belajar geogarafi sehingga prestasi siswa dalam belajar Geografi dapat meningkat pula.
3. Persiapan Tindakan.
Memuat persiapan yang dilakukan guru baik materi, sarana prasarana hingga langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan dalam PTK.
4. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dilakukan ssesuai dengan langkah-langkah yang telah disusun sebelumnya. Sedangkanobservasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung. Dengan demikian observasi dilakukan bersama-sama dengan pelaksanaan tindakan.
5. Refleksi dan Tindak Lanjut
Refleksi merupakan perenungan yang mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan proses serta hasil tindakan. Proses analisis dilakukan sesuai data yang dikumpulkan. Jika menggunakan data kualitatif, dapat menggunakan model analisis Miles dan Hubberman (1984) yang meliputi :
a.Reduksi data, yakni memilih data yang relevan, penting dan bermakna. Kemudian menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorganisasi secara sistematis dan logis
b.Sajian deskriptif, diwujudkan dalam narasi, gambar, tabel, maupun bentuk visual lain sistematis dan logis.
c.Kesimpulan, merupakan intisari dari analisis yang memberikan pernyataan tentang dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil refleksi ini biasanya akan muncul permasalahan atau pemikiran baru sehingga perlu perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang serta diikuti oleh refleksi ulang sampai permasalahan dianggap teratasi.
E. PROPOSAL PTK
Secara sederhana, proposal penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. JUDUL
Hendaknya dirumuskan secara singkat ,jelas, dan sederhana.
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Penyebab terjadinya masalah (adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan).
3. IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi berdasarkan latar belakang masalah.
4. PEMBATASAN MASALAH
Batasan masalah yang akan diteliti sesuai kemampuan, waktu, dan serta situasi dan kondisi yang ada.
5. PERUMUSAN MASALAH
Merumuskan masalah secara jelas dan operasional.
6. TUJUAN PENELITIAN
Maksud dilaksanakannnya penelitian.
7. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian bagi guru, sekolah, siswa, maupun orang lain.
8. KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Landasan teori tentang objek penelitian, kerangka berpikir, serta alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk dapat mengatasi masalah.
9. METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian
• Nama sekolah
• Alamat
• Kelas
• Lingkungan fisik dan sosial
Karakteristik subyek penelitian
• Komposisi siswa
• Kemampuan akademik
• Latar belakang sosial ekonomi keluarga
• Motivasi belajar
• Dll.
10. VARIABEL YANG DI TELITI ANTARA LAIN:
o Variabel input, yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran,sumber belajar, lingkungan belajar,dsb.
o Variabel proses, yang terkait dengan proses pembelajaran ,ketrampilan mengajar, implementasi metode pengajaran, dsb.
o Variabel output, seperti minat siswa, kemampuan siswa, hasil belajar siswa, dsb.
11. RANCANGAN TINDAKAN
o Perencanaan tindakan
Memuat langkah-langkah persiapan/perencanaan tindakan antara lain
1. Membuat skenario pembelajaran yang menarik, sesuai rencana tindakan yang akan dilakukan.
2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan seperti gambar-gambar, alat peraga, dsb.
3. Mempersiapakan instrumen penelitaian yang diperlukan, seperti format, pengamatan, kuisioner, pedoman wawancara, tes prestasi dan sebagainya.
4. Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan untuk menguji keterlakasanaan rancangan, serta mempertebal kepercayaan diri dalam pelaksanaan nantinya.
o Tindakan
Memuat langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan secara terperinci, termasuk kegiatan penilaiannya.
o Observasi
Berisi prosedur pengumpulan data baik pada saat pelaksanaan tindakan dan terdapat komponen lain mendukungnya.
o Refleksi
Berisi prosedur analisis terhadap hasil pemantauan/observasi dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan dilakukan.
12. PENGUMPULAN DATA
o Jenis data
Misal : format/lembar pengamatan, pedoman wawancara, alat evaluasi/soal, check list.
o Teknik pengumpulan data
Misal : observasi, wawancara, pre test dan post test, mencatat dokumen.
13. TIM PENELITI DAN TUGASNYA
14. INDIKATOR KINERJA
Merupakan alat ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.
15. JADWAL PENELITIAN
16. RENCANA PEMBIAYAAN (apabila memperoleh bantuan dana).
17. DAFTAR PUSTAKA
Meskipun PTK lebih fleksibel dibanding penelitian lain namun tetap tidak diperkenankan mengabaikan kaidah-kaidah keilmuan.
F. LAPORAN PTK
Dilihat dari prosesnya tahap penulisan laporan penelitian terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :
  1. Perencanaan : dituangkan dalam rancangan atau proposal penelitian.
  2. Pelaksanaan : berisi kegiatan pengumpulan dan analisis data
  3. Pelaporan : berisi kegiatan pengkomunikasian prosedur dan temuan penelitian.
Fungsi pokok dari penulisan laporan penelitian adalah :
  1. sebagai pertanggungjawaban ilmiah.
  2. sebagai media informasi ilmiah.
  3. sebagai masukan bagi pengambil kebijakan atau orang yang berkepentingan.
  4. sebagai media sosialisasi informasi bagi masyarakat luas.
  5. sebagai pertanggungjawaban administratif bagi pemberi dana penelitian
Model laporan PTK dapat menggunakan format penelitian sebagaimana biasanya, namun ada hal khusus yang terletak pada hasil penelitian yang berulang-ulang(sesuai jumlah siklusnya). Laporan didasarkan pada proposal penelitian dan berkembang sesuai dengan hasil penelitian dilapangan. Untuk PTK, format laporan dapat berbentuk sebagai berikut.
Halaman judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Abstrak
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan dan manfaat
BAB II : KAJIAN PUSTAKA/TEORITIS
A. Kajian teoritik
B. Hipotesis tindakan
C. Analisis penyebab
D. Kerangka berpikir
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Prosedur Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Kerangka Analisis data
E. Subyek dan Waktu Penelitian
BAB IV. : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Siklus Pertama
B. Hasil Penelitian Siklus kedua
C. Hasil Penelitian Siklus Ketiga
BAB V . : KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

G. PENUTUP
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam penerapan PTK antara lain adalah :
o Memiliki kemauan untuk memperbaiki kinerja sendiri.
o Memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritk terhadap kelemahan penampilan.
o Memandang kolaborator bukan sebagai hakim, polisi atau pengawas, tetapi sebagai pendamping guru(team –teaching).
Dengan demikian penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi guru dengan harapan :
o Guru terbiasa melakukan perbaikan kerja.
o Guru memiliki konsesi menjadi peneliti.
o Guru bebas mengembangkan sikap inovatif secara kreatif.
o Guru terbiasa membuat alat bantu pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud, 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), Jakarta : Dirjen Dikti.
Nurul Zuriah, 2003 .Penelitian Tindakan Di Bidang Pendidikan Dan Sosial. Malang : Banyumedia Publishing.
Sudarsono, FX , 1997. Rencana, Desain dan Implementasi. Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : UP3SD-BP3SD-UKMP.SD.
Sukaryana. I Wayan , 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : PPPG IPS dan PMP.
Wahyu, dkk. 2000. Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lampiran 1 :
KERANGKA PIKIR DALAM PTK
JUDUL : Upaya meningkatkan minat belajar geografi melalui penampilan model-model peta pada siswa kelas IA SLTP I
• Nilai rata-rata Geografi rendah
• Diduga minat belajar rendah
PERENCANAAN
TINDAKAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
Lampiran 2 :
PELAKSANAAN SIKLUS DALAM PTK
PERENCANAAN :
1. Membuat skenario pembelajaran yang menarik.
2. PBM menggunakan metode demonstrasi.
3. Menyiapkan model peta sederhana (denah).
4. Menyiapkan materi tentang pengetahuan peta, atlas dan globe.
5. Merancang penilaian.
PELAKSANAAN :
1. Melaksanakan pre test.
2. Memberi sedikit informasi mengenai peta, atlas dan globe.
3. Membagi siswa menjadi 5 kelompok.
4. Masing-masing kelompok diberi contoh peta sederhana (denah).
5. Menugaskan siswa untuk membuat peta sederhana.
6. Melakukan bimbingan selama pembuatan peta
7. Melakukan post test.
OBSERVASI :
1. Mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran.
2. Mengamati pelaksanaan proses pembelajaran :
o Penerapan metode demonstrasi
o Pelaksanaan bimbingan.
o Upaya menarik minat siswa melalui penampilan model peta
o Upaya memotivasi siswa.
3. Wawancara singkat dengan guru dan siswa setelah selesai tindakan.
REFLEKSI :
o Temuan-temuan pada siklus 1 akan dianalisis dan dideskripsikan untuk merivisi rencana siklus selanjutnya.









Merancang Prose Pembelajaran PAIKEM

Merancang Proses Pembelajaran Paikem, Quantum Learning, & Spices




Sebagai seorang guru, kita diharapkan mampu merancang pembelajaran. Hanya saja, rancangan pembelajara yang kita buat seringkali copy and paste sehingga tak kita dapatkan pembelajaran yang bermutu atau berkualitas. Ada berbagai proses pembelajaran yang sebaiknya diketahui dan dilaksanakan oleh para guru, yaitu PAIKEM, Quantum Learning, dan SPICES.
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Pembelajaran ini sudah dipraktikkan langsung oleh mas Dony BU (internet sehat), dan pak Gita surya dari axioo ketika mereka memberikan materinya kepada anak-anak SMP Labschool Jakarta.
Aktif di sini adalah dalam proses pembelajaran seorang guru harus dapat menjadikan suasana belajar yang menyenangkan sehingga meningkatkan hasrat peserta didik untuk aktif bertanya, mengemukakan pendapat, dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Inovatif artinya siswa mampu melakukan cara-cara baru dalam belajar. Mereka akan belajar sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
Kreatif adalah siswa diharapkan mampu menemukan atau menciptakan hal-hal baru dari pembelajaran yang diberikan. Sedangkan efektif adalah materi yang diberikan langsung menembak kepada sasaran yang tepat, dan pada akhirnya membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. menyenangkan pendidik dan peserta didik.
Keberhasilan seorang pendidik dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang dipakainya. Salah satunya adalah dengan menggunakan model PAIKEM yang sudah saya jelaskan di atas.
Pembelajaran Paikem adalah Akronim dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektive, dan Menyenangkan. Dengan menerapkan pembelajaran ini diharapkan seorang guru akan mampu mencapai profesionalisme guru sesuai dengan amanat Undang-undang. Dengan demikian keprofesionalan seorang guru akan teruji dalam mengaplikasikan metode ini. Oleh karena itu, saya perlu menjelaskan secara gamblang agar anda lebih jelas memahaminya.
Adapun Pembelajaran PAIKEM tersebut maksudnya adalah sebagai berikut:
Pembelajaran Aktif:
  • Proses aktif membangun makna / pemahaman baik dari informasi maupun pengalaman peserta didik.
  • Guru dituntut menciptakan suasana yang membangkitkan peserta didik terlibat aktif menemukan, mengolah, dan membentuk (construct) pengetahuan atau keterampilan baru
Pembelajaran Inovatif:
  • Proses pembelajaran yang memunculkan ide-ide baru (inovasi) positif yang lebih baik.
  • Memperbaiki cara-cara lama dengan cara-cara yang baru dalam pembelajaran yang senantiasa dinamis
Pembelajaran Kreatif:
  • Pembelajaran yang mengembangkan kreativitas peserta didik, potensi belajar; rasa ingin tahu / penasaran, penuh imajinasi, dan konsentrasi tinggi
  • Guru dituntut menciptakan kegiatan pembelajaran yang beragam yang mampu membangkitkan potensi belajar dan imajinasi serta kreativitas peserta didik. Dengan demikian akan terlihat potensi unik siswa.
Pembelajaran Efektif:

  • Pembelajaran yang menjamin terpenuhinya tujuan pembelajaran dengan tercapainya kompetensi baru (KD) setelah proses pembelajaran.
  • Dimana proses itu akan menjadi efektif bila guru tahu indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran
Pembelajaran Menyenangkan:
  • Suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan akibat suasana kejiwaan peserta didik bebas dari beban atau tekanan. Peserta didik merasakan kenyamanan dalam belajar.
  • Suasana ini merupakan reward yang akan menimbulkan keterlibatan peserta didik belajar secara aktif. Guru menjadi fasilitatordan motivator bagi mereka
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PAIKEM antara lain :
1. Faktor Internal
  • Bakat, Kecerdasan, (intelektual, emosional, dan spiritual)
  • Minat, motivasi, dan sikap
  • Latar belakang ekonomi, dan sosial budaya
2. Faktor Eksternal
  • Tujuan pembelajaran, dan Materi yang diberikan
  • Strategi, metode dan media pembelajaran
  • Pengorganisasian kelas, penguatan reinforcement), iklim sosial dalam kelas
  • Waktu yang tersedia, sistem & teknik evaluasi
  • Sikap guru dan upaya menangani kesulitan belajar siswa
Selain PAIKEM, ada proses pembelajaran lainnya seperti Quantum Learning.
Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Hal itu dapat dilakukan bila seorang pendidik mampu menguasai berbagai metode pembelajaran dengan baik. Peserta didik menjadi fokus dengan materi yang diberikan. Terjadi interaksi positif antara guru dan peserta didiknya.
“Quantum Learning adalah keseluruhan model yang mencakup kedua teori pendidikan dan pelaksanaan di kelas dengan cepat. Ini menggambarkan praktek dasar penelitian terpadu yang terbaik dalam pendidikan ke dalam keseluruhan, yang membuat isi lebih bermakna dan relevan bagi kehidupan siswa.
Quantum Learning menjadikan mengajar dan belajar menjadi senang dengan peningkatan ‘Aha’ pada kegiatan penemuan. Ini membantu guru menampilkan isi mereka yang merupakan sebuah jalan yang dapat menyertakan dan memberdayakan siswa. Model ini juga memadukan belajar dan kecakapan hidup, menghasilkan siswa-siswa sebagai pembelajar yang efektif selamanya-bertanggungjawab bagi pendidikannya sendiri”.
SPICES merupakan akronim dari (1) Student-centered, (2) Problem-based; (3) Integrated; (4)Community-based(Consummer-based); (5) Elective; dan (6)  Systematic. Konsep yang di gagasan oleh Harden, dkk (1984) sekaligus menggambarkan komponen – komponen utama dalam konsep pembelajaran ini.
Pembelajaran harus berpusat kepada siswa dan guru tak boleh terlalu dominan di kelas. Peserta didik diarahkan untuk mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Pembelajaranpun terintegrasi dengan kehidupan nyata siswa sehingga siswa dapat mengaitkannya dalam apa yang dipelajarinya. Semua itu dilakukan dengan sangat sistemik dan runut sehingga mampu membuat peserta didik mengerti dan memahami utuk apa dia belajar.
Ketiga konsep pembelajaran di atas (paikem, quantum learning, dan spices) merupakan konsep – konsep unggulan yang dapat dijadikan acuan dalam merancang kegiatan belajar dan mengajar. Ketiga konsep tersebut mengusung ke aktif-an siswa dan mempermudah siswa untuk memahami apa yang telah disampaikan serta merangsang siswa untuk melakukan inovasi dan kreasi dalam berbagai bidang pelajaran. (bersambung).

Salam Blogger Persahabatan

Ciri dan Prinsip PAIKEM

CIRI-CIRI  dan PRINSIP PEMBELAJARAN PAIKEM

Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan strategi pembelajaran yang sangat baik dan cocok untuk situasi dan kondisi siswa. Strategi yang sangat cocok dan menarik peserta didik dalam pembelajaran sekarang ini dikenal dengan nama PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan).

PAKEM adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengejakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman dengan penekanan kepada belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.

A. ALASAN PENERAPAN PAKEM
PAKEM diterapkan dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa pembelajaran model konvensional dinilai menjemukan, kurang menarik bagi para peserta didik sehingga berakibat kurang optimalnya penguasaan
materi bagi peserta didik.

B. CIRI-CIRI / KARAKTERISTIK PAKEM
Ciri-ciri/karakteristik PAKEM adalah:
a. Pembelajarannya mengaktifkan peserta didik
b. Mendorong kreativitas peserta didik &guru
c. Pembelajarannya efektif
d. Pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi peserta didik

C. PRINSIP PAKEM
Prinsip PAKEM antara lain:
1. Mengalami: peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional
2. Komunikasi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta diidik
3. Interaksi: kegiatan pembelajarannyaa memungkinkan terjadinya interaksi multi arah
4. Refkesi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan

D. JENIS PENILAIAN SESUAI DG PEMBELAJARAN MODEL PAKEM
1. Penilaian yang sesuai dengan pembelajaran model Pakem adalah penilaian otentik yang merupakan proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
2. Tujuan Penilaian otentik itu sendiri adalah untuk: (a) Menilai Kemampuan Individual melalui tugas tertentu; (b) Menentukan kebutuhan pembelajaran; (c) Membantu dan mendorong siswa; (d) Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik; (e) Menentukan strategi pembelajaran; (f) Akuntabilitas lembaga; dan (g) Meningkatkan kualitas pendidikan.
3. Bentuk penilaian tes dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dan perbuatan. Sementara itu, bentuk penilaian non tes dilakukan dengan menggunakan skala sikap, cek lis, kuesioner, studi kasus, dan portofolio.
4. Dalam pembelajaran, dengan pendekatan Pakem rangkaian penilaian ini seyogiayanya dilakukan oleh seorang guru. Hal ini disebabkan setiap jenis atau bentuk penilaian tersebut memiliki beberapa kelemahan selain keunggulan.

E. TUJUAN PENILAIAN PEMBELAJARAN MODEL PAKEM
1. Menilai kemampuan individual melalui tugas tertentu
2. Menentukan kebutuhan pembelajaran
3. Membantu dan mendorong siswa
4. Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik
5. Menentukan strategi pembelajaran
6. Akuntabilitas lembaga
7. Meningkatkan kualitas pendidikan

F. MERANCANG DAN MELAKSANAKAN PENILAIAN PEMBELAJARAN MODEL PAKEM
1. Merancang penilaian dilakukan bersamaan dengan merancang pembelajaran tersebut. Penilaian disesuaikan dengan pendekatan dan metode yang dilaksanakan dalam pembelajaran.
2. Dalam pembelajaran dengan pendekatan model Pakem, penilaian dirancang sebagaimana dengan penilaian otentik. Artinya, selama pembelajaran itu berlangsung, guru selain sebagai fasilitator juga melakukan penilaian dengan berbagai alat yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

Disusun dari berbagai sumber

Pembelajaran PAIKEM

Materi Tentang Pembelajaran PAIKEM


Dalam materi pelatihan PLPG ada salah satu mata pelatihan yaitu tentang PAIKEM. Apasih Paikem itu? berikut ini materi tentang PAIKEM yang kami ambil dari internet:
PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM dapat didefinisikan sebagai: pendekatan mengajar (approach to teaching) yang digunakan bersama metode tertentu dan pelbagai media pengajaran yang disertai penataan lingkungan sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dengan demikian, para siswa merasa tertarik dan mudah menyerap pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan. Selain itu, PAIKEM juga memungkinkan siwa melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan sikap, pemahaman, dan keterampilannya sendiri dalam arti tidak semata-mata “disuapi” guru. Di antara metode-metode mengajar yang amat mungkin digunakan untuk mengimple- mentasikan PAIKEM, ialah:
1) metode ceramah plus,
2) metode diskusi;
3) metode demonstrasi;
4) metode role-play; dan
5) metode simulasi.
Selengkapnya dapat anda lihat modul berikut ini:
MATERI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Pendidikan Berkarakter


PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER
SECARA TERPADU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

A.     Pengertian Pendidikan Karakter secara Terintegrasi di Dalam Proses Pembelajaran

Yang dimaksud dengan pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam proses pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.

Dalam struktur kurikulum kita, ada dua mata pelajaran yang terkait langsung dengan pengembanngan budi pekerti dan akhlak mulia, yaitu pendidikan Agama dan PKn. Kedua mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara langsung (eksplisit) mengenalkan nilai-nilai, dan sampai taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi nilai-nilai. Pada  panduan ini, integrasi pendidikan karakter pada mata-mata pelajaran selain pendidikan Agama dan PKn yang dimaksud lebih pada fasilitasi internalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku sehari-hari melalui proses pembelajaran dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pengenalan nilai-nilai sebagai pengetahuan melalui bahan-bahan ajar tetap diperkenankan, tetapi bukan merupakan penekanan. Yang ditekankan atau diutamakan adalah penginternalisasian nilai-nilai melalui kegiatan-kegiatan di dalam proses pembelajaran.

B.      Nilai-nilai Karakter untuk Siswa

Pada Bagian I telah disebutkan bahwa telah teridentifikasi 80 butir karakter yang terbagi menjadi lima kategori. Walaupun idealnya semua nilai tersebut diinternalisasikan pada peserta didik melalui proses pembelajaran, karena jumlahnya besar, memfasilitasi internalisasi semua nilai tersebut secara eksplisit menjadi sangat berat. Oleh karena itu sekolah dapat mengidentifikasi nilai-nilai utama sebagai fokus internalisasi.  Nilai-nilai yang dijadikan fokus tersebut dapat berupa nilai-nilai yang secara nasional dan/atau universal (lintas agama/keyakinan dan lintas bangsa/ras/etnis) dianut. Nilai-nilai lainnya dapat terinternalisasikan secara otomatis sebagai akibat iringan/ikutan dari proses internalisasi nilai-nilai utama tersebut.

Penekanan internalisasi nilai-nilai utama tertentu pada pendidikan karakter telah dianut oleh sejumlah negara. Australia, misalnya, melalui Values Education yang dikembangkannya menekankan pada diperkenalkan, disadari, dan diinternalisasinya sembilan karakter utama, yaitu:

1.      Care and compassion
2.      Doing your best
3.      Fair go
4.      Freedom
5.      Honesty and trustworthiness
6.      Integrity
7.      Respect
8.      Responsibility
9.      Understanding, tolerance, and inclusion

Berikut merupakan contoh nilai-nilai karakter yang dapat dijadikan sekolah sebagai nilai-nilai utama yang diambil/disarikan dari butir-butir SKL dan mata pelajaran-mata pelajaran SMP yang ditargetkan untuk diinternalisasi oleh siswa:

1.      Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
a.      Religius
2.      Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
a.      Jujur
b.      Bertanggung jawab
c.       Bergaya hidup sehat
d.     Disiplin
e.      Kerja keras
f.        Percaya diri
g.      Berjiwa wirausaha
h.      Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
i.        Mandiri
j.        Ingin tahu
k.      Cinta ilmu
3.      Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
a.      Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
b.      Patuh pada aturan-aturan sosial
c.       Menghargai  karya dan prestasi orang lain
d.     Santun
e.      Demokratis
4.      Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
a.   Peduli sosial dan lingkungan
5.      Nilai kebangsaan
a.      Nasionalis
b.      Menghargai keberagaman



C.  Distribusi Butir-butir Karakter Utama ke Dalam Mata Pelajaran

Pada Bagian I disebutkan bahwa ada banyak nilai yang perlu ditanamkan pada siswa. Apabila semua nilai tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, penanaman nilai menjadi sangat berat. Oleh karena itu perlu dipilih sejumlah nilai utama sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selain itu, untuk membantu fokus penanaman nilai-nilai utama tersebut, nilai-nilai tersebut perlu dipilah-pilah atau dikelompokkan untuk kemudian diintegrasikan pada mata pelajaran-mata pelajaran yang paling cocok. Dengan kata lain, tidak setiap mata pelajaran diberi integrasi semua butir nilai tetapi beberapa nilai utama saja walaupun tidak berarti bahwa nilai-nilai yang lain tersebut tidak diperkenankan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran tersebut. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai utama tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Tabel 1.1 menyajikan contoh distribusi nilai-nilai utama ke dalam mata pelajaran.

Tabel 1.1. Contoh Distribusi Nilai-Nilai Utama ke Dalam Mata Pelajaran

Mata Pelajaran


Nilai Utama
1.   Pendidikan Agama
Religius, jujur, santun, disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan social, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, peduli
2.   PKn
Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
3.   Bahasa Indonesia
Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
4.   IPS
Nasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli social dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras
5.   IPA
ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
6.   Bahasa Inggris
Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial


7.   Seni Budaya
Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
8.   Penjasorkes
Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
9.   TIK/Keterampilan
Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
10. Muatan Lokal
Menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalis, peduli